pada awalnya aku hanya ingin melihat senyumanmu setiap hari namun itu belumlah cukup aku ingin berada dekat denganmu namun aku tidaklah tau bagaimana caranya akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai perkenalan denganmu perkenalan yang selalu akan aku ingat perkenalan singkat yang dipenuhi rasa gugupku rasa gugup yang begitu besar sku mulai mengajakmu bicara hari demi hari aku senang bisa semakin dekat denganmu senyummu mebuatku senang kapanpun aku melihatnya aku jatuh cinta setiap hari padamu andaikan kau tau hal ini ah kapan kira kira dia menyadarinya ya tak terasa kami sudah berkenalan selama dua bulan namun di hari itu aku sadar bukan cuma aku yang mendekatinya namun aku terus bertekad untuk berjuang mendapatkannya namun itu tampaknya terlalu sulit benar saja beberapa minggu kemudian lelaki itu menggandeng tangannya aku pun perlahan merasa putus asa aku pelan pelan menjauhinya bukan karena aku berhenti berjuang tapi karena aku tak ingin menjadi pengganggu dia sempat bertanya kenapa aku jarang berbicara padanya lagi namun aku hanya menjawab kalu aku sedang sibuk andaikan dia tau alasan sesungguhnya ah aku terus menunggunya hingga suatu hari dia menelfonku bahwa dia putus dengan lelaki itu dia menceritakan semua nya andaikan saja aku dapat memeluknya saat itu namun aku bukan malah mendektinya lagi melainkan tetap menjauh KARENA AKU BUKAN PILIHAN.