Pandemi covid-19 memaksa kita untuk menyesuaikan diri dengan adaptasi baru. Begitu pula dengan dunia pendidikan di Indonesia, para pendidik dituntut untuk kreatif agar materi dapat tetap tersampaikan dengan baik kepada peserta didik. Begitu pula dengan orang tua dalam membimbing anaknya selama kegiatan pembelajaran pasca pandemi covid-19. Tidak pernah disangka, bahwa pandemi covid-19 akan membawa wajah baru untuk dunia pendidikan di Indonesia. Karena alasan kesehatan dan keamanan, pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring di beberapa wilayah. Para pendidik diuji kreatifitasnya dalam memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Namun bagaimana dengan kondisi minimnya sarana pembelajaran daring yang terdapat pada sejumlah pendidik serta peserta didik? "Pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses internet pada daerah-daerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini merupakan tantangan bagi semua pihak, saat ini kita harus bekerja keras bersama bagaimana membawa teknologi menjawab permasalahan nyata yang terjadi pada mahasiswa dan pelajar yang kurang beruntung dalam hal ekonomi maupun teknologi yang berada di daerah-daerah terpencil," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, pada acara Medan International Conference on Energy and Sustainability. Di TK Al-Kautsar, Sumedang sendiri pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring sejak bulan Maret, 2020. Strategi yang digunakan yaitu penyampaian materi pembelajaran melalui beberapa media pembelajaran berupa video yang dikirim via WhatsApp Group, pertemuan daring via Zoom Meeting, serta kegiatan "Sabtu belajar bersama TVRI". Namun beberapa kesulitan menghambat tercapainya pembelajaran yang efektif dan idealis. Selain pendidik, orang tua juga memiliki peranan penting dalam pendidikan sang anak. Anak anak sudah cukup frustasi dengan keterbatasan yang menyebabkannya harus berdiam diri di rumah, serta tidak diperbolehkan pergi ke sekolah secara fisik. maka dari itu, sudah seharusnya orang tua melakukan berbagai usaha agar sang anak tidak jenuh, dan menikmati pembelajaran daring yang diadakan sekolah.