eng
competition

Text Practice Mode

Desember dan lukanya

created May 10th 2021, 15:46 by M.Daffa Alghiffari


4


Rating

340 words
31 completed
00:00
hallo semua, disini saya cuma ingin berbagi sedikit cerita yang paling membekas di hati saya sampai saat ini. pada hari selasa tepatnya pada tanggal 1 Desember 2020, saya kehilangan seseorang yang telah berjasa dalam perjalanan hidup saya. ia merupakan nenek saya. beliau adalah sosok yang telah menjaga saya mulai dari saya kecil sampai terakhir kali kita berpisah saat umur saya 17 tahun. mungkin kalau saya menuliskan jasa beliau di teks ini mungkin tidak akan pernah ada ujungnya. nenek atau biasanya saya memanggil beliau dengan sebutan oma sudah saya anggap sebagai ibu kandung saya, menulis ini saya jadi ingat beberapa memori indah saat beliau masih hidup dan yang paling saya ingat adalah ketika saya duduk diatas kasurnya menatap beliau sambil bincang ringan dan berkhayal tentang masa depan, dan keluar beberapa kalimat dari mulut polos seorang anak kecil yang mungkin saat itu masih sd atau smp. "ma, doain ya mudahan cucu oma bisa sukses, nanti kalau udah sukses abang pengen beli rumah yang ada bioskop dan lapangan olahraganya, biar oma sama datuk bisa tinggal bareng dengan abang". ucap saya yang penuh akan khayalan. eh tapi takdir berkata lain, desember tahun 2020 menjadi tahun yang paling saya ingat. karena di akhir tahun itu saya malah kehilangan seorang sosok yang belum sempat saya tepati janji saya kepada beliau. malam itu pukul 10.00 WIB saya masih ingat betul bagaimana merasakan kehilangan yang sebenarnya. beberapa menit sebelum oma menghembuskan napas terakhirnya saya masih sempat duduk disebelah beliau sambil mengusap halus rambut yang udah hampir putih semua itu dengan tangan saya. dan beliau sempat diisolasi dirumah sakit karena positif COVID 19, emang jahat ya virusnya. dan yah tepat 15 menit sebelum pukul 11.00 malam, beliau udah pergi dan tak akan pernah kembali.  semenjak saat itu saya mulai niatkan dalam hati saya, kalau saya ingin menjadi seorang dokter. karena saya tahu betapa sakitnya kehilangan sesorang yang kita cintai dalam hidup, dan saat itu saya tidak ingin merasakan hal yang sama di kemudian hari. sekian cerita dari saya sorry ya kalau mungkin terdengar lebay, mungkin ini salah satu cara untuk menuangkan pikiran saya. semoga kalian sehat sehat semua ya, goodbye, see you in another story.

saving score / loading statistics ...