eng
competition

Text Practice Mode

Latihan Menulis Cerita Pendek

created Aug 30th 2021, 04:57 by Indra Aziz


0


Rating

302 words
26 completed
00:00
Sinar terang menembus tirai jendela kamar tidurku dan tepat mendarat di mata dan membuatku terkejut. Jam berapa ini? Semoga aku belum terlambat untuk wawancara kerja. Dengan perasaan cemas aku ambil handphone untuk melihat jam, mataku melotot melihat bahwa ternyata sudah jam 8.43 pagi padahal jadwal wawancaraku adalah jam 9!  
    Aku langsung melompat dari tempat tidurku dan bergegas ke kamar mandi, aku banjur wajahku dengan air dingin hingga bajuku basah semua, Sikat gigi? Mana sempat! Aku segera menarik baju dan celana kerja dari dalam lemari, tanpa memikirkan pilihan warna apalagi model. Dalam kepanikan ini, mungkin aku adalah pengganti baju tercepat di seluruh dunia.
    Suasana di tempat kos mendadak heboh ketika aku berlari turun tangga sambil berusaha mengancingkan kemejaku dalam keadaan rambut  yang acak-acakan. "Pelan-pelan, Gun!" kata Bu Jihan yang ikut panik melihatku. Tanpa menjawab, aku menyeruak keluar lewat pintu depan dan lanjut berlari menyusuri gang sempit menuju jalan besar.  
    Macet! Jalanan sudah penuh dengan kendaraan; mobil, bis, angkot, dan tentu saja motor yang menderu-deru saling sodok seperti ini adalah hari terakhir dari hidup mereka. Aku lemas, dadaku sesak membayangkan satu-satunya kesempatanku mendapat pekerjaan melayang.  
    Tidak! Aku pasti masih bisa mengejar jadwal wawancara hari ini! Aku ambil handphone yang ternyata sudah lowbatt, aku telepon Pak Rudi, kepala HRD kantor di mana aku akan wawancara nanti. Setelah kira-kira 30 detik, ia menerima panggilanku, "halo?" ujar Pak Rudi dengan suara kalemnya. "Selamat pagi, Pak Rudi, saya dengan Gugun, yang nanti akan datang untuk wawancara," aku mencoba tetap berbicara dengan nada tenang dan sopan walau di tengah kebisingan jalan raya. "Begini pak, kelihatannya saya akan terlambat, mohon maaf sekali." lalu diam, Pak Rudi tidak menjawab. Pikiranku langsung melayang membayangkan Pak Rudi yang sedang menggeleng-geleng kepalanya penuh kekecewaan.  
    "Halo, Pak Rudi?" tanyaku gugup.  
    "Gugun," tiba-tiba ia memanggilku sambil berbisik, "segera panggil polisi, di sini sedang ada perampokan. Saya sedang bersembunyi di dalam lemari dapur dan pulsa saya habis, untung kamu telpon,"
 
Bersambung...
     

saving score / loading statistics ...