terik matahari tanpa ampun menghujam kulit hitam itu menyentuh dan mencabiknya dengan caranya sendiri rasa panas dan ketakutan berbaur menyelimuti dirinya tak tahu kemana lagi ia bersandar setelah ini pukul enam belas wib kegelapan tiba tiba datang dan seakan menjulur menenggelamkan ke lubang yang sama untuk kedua kalinya namun setelah itu pergi dan muncul kunang kunang perkasa yang menyinarinya kunang kunang itu ingin sekali membisikan sesuatu ditelinganya seakan dia telah mendapatkan hal terbaik di hidupnya lebih dari sembilan ratus sembilan puluh tujuh potongan jeruji besi tua yang menjadi temanya selama dua tahun belakangan ini membuat muak tapi ia sadar kalau memang ia lupa diri pada waktu itu kini ia terusik akan datangnya suara itu ya suara pemilik toko yang mengomeli pekerjaanya yang tak becus tresno tresno bangun tresno jangan tidur saja kerjaan kau suara lantang milik bang togar itu menyentak tidur pulasnya tresno yang sedari tadi berada di tumpukan beras miliknya kini hilang iya bang segera tresno kembali mengangkati beras itu ke dalam toko sulit membayangkan pria bujang mantan narapidana seperti tresno mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap orang seperti tresno memang mungkin sudah hilang sekitar satu bulan yang lalu tresno dibebaskan dari tempat memuakkan itu karena bujuk rayu samsudin dan abar yang membuat dia tak berpikir panjang waktu itu seketika itu motor haram yang berhasil mereka curi berubah jadi bunga uang yang menari nari di depan mereka dari hasil pencurian itu tresno berhasil melunasi utang utangnya di malang kota kelahiranya