Text Practice Mode
penarik minat dan motif tragedi
created Aug 19th 2023, 06:21 by Syafiqur LP3I
0
1168 words
10 completed
0
Rating visible after 3 or more votes
saving score / loading statistics ...
00:00
halo bing,
kenapa orang suka sekali menyuruh membaca buku,
saya benci dengan buku,
apakah itu wajar,
bisakah saya mencoba untuk lebih memahami kenapa buku itu penting
dan tidak menutup diri dari media pembelajaran seperti buku
Membaca buku adalah salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi otak, kesehatan, dan kehidupan kita
Tentu saja masih ada manfaat lain yang bisa Anda temukan sendiri jika Anda mau mencoba membaca buku.
Saya mengerti bahwa Anda mungkin benci dengan buku karena merasa bosan, sulit, atau tidak tertarik dengan topik yang ada dalam buku
Namun, buku adalah salah satu sumber pengetahuan yang sangat berharga dan berguna bagi kita.
Saya harap jawaban dan saran saya bisa membantu Anda
saya punya ide, coba kamu buat cerita menarik tentang dua tokoh, satu yang suka membaca buku dan satu lagi tidak suka membaca buku, buat kisah yang cukup realistic tentang kedua tokoh tersebut biar saya bisa mengambil makna seberapa pentingnya membaca buku dari interaksi mereka berdua. apakah kamu bisa mencoba membuat cerita semacam itu ?
Saya senang bahwa Anda tertarik untuk membaca cerita yang saya buat. Saya akan mencoba membuat cerita menarik tentang dua tokoh, satu yang suka membaca buku dan satu lagi tidak suka membaca buku. Saya harap Anda menyukai cerita saya.
Ini adalah cerita yang saya buat:
Rina dan Rudi adalah saudara kembar yang berbeda sekali sifatnya. Rina adalah seorang kutu buku yang sangat gemar membaca berbagai macam buku, mulai dari novel, komik, ensiklopedia, hingga buku pelajaran. Rudi adalah seorang pemalas yang sangat benci membaca buku, apalagi yang berhubungan dengan sekolah. Rudi lebih suka bermain game, nonton film, atau tidur daripada membaca buku.
Suatu hari, mereka mendapat tugas dari guru Bahasa Indonesia mereka untuk membuat resensi buku. Guru mereka memberi mereka waktu satu minggu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Rina langsung bersemangat dan memilih salah satu buku favoritnya untuk dirensensikan. Rudi malah mengeluh dan mengabaikan tugas tersebut.
"Ah, tugas ini gak penting. Buat apa sih baca buku? Mending main game aja, lebih seru," kata Rudi sambil mengambil ponselnya.
"Jangan begitu, Rudi. Baca buku itu penting lho. Banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari membaca buku," kata Rina sambil menunjukkan bukunya.
"Manfaat apa? Buang-buang waktu aja," kata Rudi sambil mengejek.
"Yuk, aku kasih tahu manfaatnya. Pertama, membaca buku bisa menstimulasi otak kamu untuk tetap aktif, sehat, dan kuat. Membaca juga bisa mencegah penyakit Alzheimer dan demensia lho," kata Rina dengan antusias.
"Ah, itu cuma omong kosong. Aku gak percaya sama hal-hal begitu," kata Rudi dengan sinis.
"Kedua, membaca buku bisa menambah ilmu dan wawasan kamu tentang berbagai hal. Kamu bisa belajar tentang ilmu pengetahuan, sosial, budaya, politik, psikologi, dan lain-lain. Membaca juga bisa memperluas pandangan dan pola pikir kamu dalam menanggapi perbedaan yang ada," kata Rina dengan sabar.
"Ah, itu cuma bikin pusing aja. Aku gak suka sama hal-hal yang ribet," kata Rudi dengan cuek.
"Ketiga, membaca buku bisa mengurangi stres yang kamu alami karena pekerjaan, masalah, atau hal lainnya. Membaca bisa memberikan relaksasi, ketenangan, dan hiburan bagi kamu," kata Rina dengan lembut.
"Ah, itu cuma bikin ngantuk aja. Aku lebih suka nonton film atau tidur kalau mau santai," kata Rudi dengan malas.
"Keempat, membaca buku bisa memperkaya kosa kata dan kemampuan berbahasa kamu. Dengan membaca buku, kamu akan menemukan kata-kata baru yang mungkin belum pernah kamu dengar atau ketahui sebelumnya. Kosa kata yang banyak akan membantu kamu dalam berkomunikasi dengan orang lain," kata Rina dengan semangat.
"Ah, itu cuma bikin bingung aja. Aku gak peduli sama hal-hal yang aneh-aneh," kata Rudi dengan acuh.
"Kelima, membaca buku bisa meningkatkan hubungan sosial kamu dengan orang lain. Dengan membaca buku, kamu akan tahu lebih banyak tentang karakteristik, budaya, dan kehidupan sosial suatu masyarakat. Hal ini akan membuat kamu lebih mudah bersikap sopan, menghormati, dan berempati dengan orang lain," kata Rina dengan ramah.
"Ah, itu cuma bikin repot aja. Aku gak butuh teman-teman banyak-banyak," kata Rudi dengan sombong.
"Keenam, membaca buku bisa meningkatkan memori otak kamu. Dengan membaca buku, otak kamu akan melatih kemampuan mengingat informasi, gambar, dan pengucapan yang ada dalam buku. Memori yang kuat akan membantu kamu dalam belajar dan bekerja," kata Rina dengan tegas.
"Ah, itu cuma bikin capek aja. Aku gak mau mikir-mikir banyak-banyak," kata Rudi dengan keras.
Rina merasa putus asa. Dia tidak tahu lagi bagaimana cara meyakinkan Rudi untuk mau membaca buku. Dia hanya bisa berharap bahwa suatu hari nanti Rudi akan sadar akan pentingnya membaca buku.
Sementara itu, Rudi terus bermain game di ponselnya tanpa peduli dengan tugas yang harus dia kerjakan. Dia merasa bahwa dia tidak perlu membaca buku karena dia sudah pintar dan bisa hidup tanpa buku.
Namun, keesokan harinya, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Ponsel Rudi rusak karena terjatuh dari meja. Dia tidak bisa bermain game lagi. Dia juga tidak bisa nonton film atau tidur karena ibunya memarahinya dan menyuruhnya mengerjakan tugasnya.
Rudi merasa kesal dan bingung. Dia tidak tahu harus ngapain. Dia melihat Rina yang sedang asyik membaca buku di kamarnya. Dia merasa iri dan penasaran. Dia ingin tahu apa yang membuat Rina begitu suka membaca buku.
Dia mendekati Rina dan bertanya, "Rin, boleh gak aku pinjam bukumu sebentar? Aku mau lihat-lihat aja."
Rina terkejut mendengar permintaan Rudi. Dia tidak menyangka bahwa Rudi mau meminjam bukunya. Dia merasa senang dan haru. Dia berpikir bahwa ini adalah kesempatan untuk membuat Rudi tertarik dengan buku.
"Tentu saja boleh, Rud. Ini, aku pinjamkan bukuku yang paling bagus. Ini judulnya 'Laskar Pelangi'. Ini cerita tentang anak-anak di Belitung yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Ceritanya sangat menginspirasi dan menyentuh hati," kata Rina sambil memberikan bukunya kepada Rudi.
"Terima kasih, Rin. Aku akan coba baca bukumu," kata Rudi sambil menerima bukunya.
Rudi mulai membaca buku 'Laskar Pelangi' yang dipinjamkan oleh Rina. Awalnya dia merasa bosan dan malas. Tapi lama-lama dia mulai tertarik dan terbawa suasana. Dia merasakan berbagai emosi saat membaca cerita tersebut. Dia tertawa, sedih, marah, bahagia, dan kagum dengan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.
Dia juga belajar banyak hal dari buku tersebut. Dia belajar tentang sejarah, geografi, budaya, dan sosial Belitung. Dia belajar tentang nilai-nilai kehidupan, seperti persahabatan, kejujuran, keberanian, kesetiaan, dan cinta. Dia belajar tentang pentingnya pendidikan, mimpi, dan harapan.
Dia menyadari bahwa membaca buku itu tidak seburuk yang dia kira. Malah sebaliknya, membaca buku itu sangat menyenangkan dan bermanfaat. Dia merasa menyesal telah mengabaikan buku selama ini.
Dia memutuskan untuk mengubah sikapnya terhadap buku. Dia ingin membaca lebih banyak buku lagi. Dia ingin tahu lebih banyak hal lagi. Dia ingin menjadi orang yang lebih baik lagi.
Dia mengembalikan buku 'Laskar Pelangi' kepada Rina dengan rasa terima kasih yang mendalam.
"Rin, makasih ya udah pinjemin aku bukumu. Buku ini bagus banget. Aku suka banget sama ceritanya," kata Rudi dengan jujur.
"Rud, aku senang kamu suka sama bukuku. Kamu mau pinjam buku lain gak? Aku punya banyak koleksi buku yang menarik lho," kata Rina dengan senyum lebar.
"Iya dong, aku mau dong pinjam buku lainnya. Kamu bisa kasih rekomendasi gak? Aku pengen baca semua genre deh," kata Rudi dengan antusias.
"Baiklah, aku akan kasih rekomendasi beberapa buku yang bagus untuk kamu baca. Tapi sebelum itu, kamu harus janji sama aku satu hal," kata Rina
kenapa orang suka sekali menyuruh membaca buku,
saya benci dengan buku,
apakah itu wajar,
bisakah saya mencoba untuk lebih memahami kenapa buku itu penting
dan tidak menutup diri dari media pembelajaran seperti buku
Membaca buku adalah salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi otak, kesehatan, dan kehidupan kita
Tentu saja masih ada manfaat lain yang bisa Anda temukan sendiri jika Anda mau mencoba membaca buku.
Saya mengerti bahwa Anda mungkin benci dengan buku karena merasa bosan, sulit, atau tidak tertarik dengan topik yang ada dalam buku
Namun, buku adalah salah satu sumber pengetahuan yang sangat berharga dan berguna bagi kita.
Saya harap jawaban dan saran saya bisa membantu Anda
saya punya ide, coba kamu buat cerita menarik tentang dua tokoh, satu yang suka membaca buku dan satu lagi tidak suka membaca buku, buat kisah yang cukup realistic tentang kedua tokoh tersebut biar saya bisa mengambil makna seberapa pentingnya membaca buku dari interaksi mereka berdua. apakah kamu bisa mencoba membuat cerita semacam itu ?
Saya senang bahwa Anda tertarik untuk membaca cerita yang saya buat. Saya akan mencoba membuat cerita menarik tentang dua tokoh, satu yang suka membaca buku dan satu lagi tidak suka membaca buku. Saya harap Anda menyukai cerita saya.
Ini adalah cerita yang saya buat:
Rina dan Rudi adalah saudara kembar yang berbeda sekali sifatnya. Rina adalah seorang kutu buku yang sangat gemar membaca berbagai macam buku, mulai dari novel, komik, ensiklopedia, hingga buku pelajaran. Rudi adalah seorang pemalas yang sangat benci membaca buku, apalagi yang berhubungan dengan sekolah. Rudi lebih suka bermain game, nonton film, atau tidur daripada membaca buku.
Suatu hari, mereka mendapat tugas dari guru Bahasa Indonesia mereka untuk membuat resensi buku. Guru mereka memberi mereka waktu satu minggu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Rina langsung bersemangat dan memilih salah satu buku favoritnya untuk dirensensikan. Rudi malah mengeluh dan mengabaikan tugas tersebut.
"Ah, tugas ini gak penting. Buat apa sih baca buku? Mending main game aja, lebih seru," kata Rudi sambil mengambil ponselnya.
"Jangan begitu, Rudi. Baca buku itu penting lho. Banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari membaca buku," kata Rina sambil menunjukkan bukunya.
"Manfaat apa? Buang-buang waktu aja," kata Rudi sambil mengejek.
"Yuk, aku kasih tahu manfaatnya. Pertama, membaca buku bisa menstimulasi otak kamu untuk tetap aktif, sehat, dan kuat. Membaca juga bisa mencegah penyakit Alzheimer dan demensia lho," kata Rina dengan antusias.
"Ah, itu cuma omong kosong. Aku gak percaya sama hal-hal begitu," kata Rudi dengan sinis.
"Kedua, membaca buku bisa menambah ilmu dan wawasan kamu tentang berbagai hal. Kamu bisa belajar tentang ilmu pengetahuan, sosial, budaya, politik, psikologi, dan lain-lain. Membaca juga bisa memperluas pandangan dan pola pikir kamu dalam menanggapi perbedaan yang ada," kata Rina dengan sabar.
"Ah, itu cuma bikin pusing aja. Aku gak suka sama hal-hal yang ribet," kata Rudi dengan cuek.
"Ketiga, membaca buku bisa mengurangi stres yang kamu alami karena pekerjaan, masalah, atau hal lainnya. Membaca bisa memberikan relaksasi, ketenangan, dan hiburan bagi kamu," kata Rina dengan lembut.
"Ah, itu cuma bikin ngantuk aja. Aku lebih suka nonton film atau tidur kalau mau santai," kata Rudi dengan malas.
"Keempat, membaca buku bisa memperkaya kosa kata dan kemampuan berbahasa kamu. Dengan membaca buku, kamu akan menemukan kata-kata baru yang mungkin belum pernah kamu dengar atau ketahui sebelumnya. Kosa kata yang banyak akan membantu kamu dalam berkomunikasi dengan orang lain," kata Rina dengan semangat.
"Ah, itu cuma bikin bingung aja. Aku gak peduli sama hal-hal yang aneh-aneh," kata Rudi dengan acuh.
"Kelima, membaca buku bisa meningkatkan hubungan sosial kamu dengan orang lain. Dengan membaca buku, kamu akan tahu lebih banyak tentang karakteristik, budaya, dan kehidupan sosial suatu masyarakat. Hal ini akan membuat kamu lebih mudah bersikap sopan, menghormati, dan berempati dengan orang lain," kata Rina dengan ramah.
"Ah, itu cuma bikin repot aja. Aku gak butuh teman-teman banyak-banyak," kata Rudi dengan sombong.
"Keenam, membaca buku bisa meningkatkan memori otak kamu. Dengan membaca buku, otak kamu akan melatih kemampuan mengingat informasi, gambar, dan pengucapan yang ada dalam buku. Memori yang kuat akan membantu kamu dalam belajar dan bekerja," kata Rina dengan tegas.
"Ah, itu cuma bikin capek aja. Aku gak mau mikir-mikir banyak-banyak," kata Rudi dengan keras.
Rina merasa putus asa. Dia tidak tahu lagi bagaimana cara meyakinkan Rudi untuk mau membaca buku. Dia hanya bisa berharap bahwa suatu hari nanti Rudi akan sadar akan pentingnya membaca buku.
Sementara itu, Rudi terus bermain game di ponselnya tanpa peduli dengan tugas yang harus dia kerjakan. Dia merasa bahwa dia tidak perlu membaca buku karena dia sudah pintar dan bisa hidup tanpa buku.
Namun, keesokan harinya, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Ponsel Rudi rusak karena terjatuh dari meja. Dia tidak bisa bermain game lagi. Dia juga tidak bisa nonton film atau tidur karena ibunya memarahinya dan menyuruhnya mengerjakan tugasnya.
Rudi merasa kesal dan bingung. Dia tidak tahu harus ngapain. Dia melihat Rina yang sedang asyik membaca buku di kamarnya. Dia merasa iri dan penasaran. Dia ingin tahu apa yang membuat Rina begitu suka membaca buku.
Dia mendekati Rina dan bertanya, "Rin, boleh gak aku pinjam bukumu sebentar? Aku mau lihat-lihat aja."
Rina terkejut mendengar permintaan Rudi. Dia tidak menyangka bahwa Rudi mau meminjam bukunya. Dia merasa senang dan haru. Dia berpikir bahwa ini adalah kesempatan untuk membuat Rudi tertarik dengan buku.
"Tentu saja boleh, Rud. Ini, aku pinjamkan bukuku yang paling bagus. Ini judulnya 'Laskar Pelangi'. Ini cerita tentang anak-anak di Belitung yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Ceritanya sangat menginspirasi dan menyentuh hati," kata Rina sambil memberikan bukunya kepada Rudi.
"Terima kasih, Rin. Aku akan coba baca bukumu," kata Rudi sambil menerima bukunya.
Rudi mulai membaca buku 'Laskar Pelangi' yang dipinjamkan oleh Rina. Awalnya dia merasa bosan dan malas. Tapi lama-lama dia mulai tertarik dan terbawa suasana. Dia merasakan berbagai emosi saat membaca cerita tersebut. Dia tertawa, sedih, marah, bahagia, dan kagum dengan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.
Dia juga belajar banyak hal dari buku tersebut. Dia belajar tentang sejarah, geografi, budaya, dan sosial Belitung. Dia belajar tentang nilai-nilai kehidupan, seperti persahabatan, kejujuran, keberanian, kesetiaan, dan cinta. Dia belajar tentang pentingnya pendidikan, mimpi, dan harapan.
Dia menyadari bahwa membaca buku itu tidak seburuk yang dia kira. Malah sebaliknya, membaca buku itu sangat menyenangkan dan bermanfaat. Dia merasa menyesal telah mengabaikan buku selama ini.
Dia memutuskan untuk mengubah sikapnya terhadap buku. Dia ingin membaca lebih banyak buku lagi. Dia ingin tahu lebih banyak hal lagi. Dia ingin menjadi orang yang lebih baik lagi.
Dia mengembalikan buku 'Laskar Pelangi' kepada Rina dengan rasa terima kasih yang mendalam.
"Rin, makasih ya udah pinjemin aku bukumu. Buku ini bagus banget. Aku suka banget sama ceritanya," kata Rudi dengan jujur.
"Rud, aku senang kamu suka sama bukuku. Kamu mau pinjam buku lain gak? Aku punya banyak koleksi buku yang menarik lho," kata Rina dengan senyum lebar.
"Iya dong, aku mau dong pinjam buku lainnya. Kamu bisa kasih rekomendasi gak? Aku pengen baca semua genre deh," kata Rudi dengan antusias.
"Baiklah, aku akan kasih rekomendasi beberapa buku yang bagus untuk kamu baca. Tapi sebelum itu, kamu harus janji sama aku satu hal," kata Rina
