eng
competition

Text Practice Mode

Misi Terselubung di Lembah Siluman

created Friday May 23, 10:24 by Akbarv


0


Rating

325 words
47 completed
00:00
Di sebuah markas rahasia yang tersembunyi di balik rimbunnya hutan bambu, sebuah tim operasi khusus sedang bersiap untuk misi paling berbahaya dalam karier mereka. Kelompok yang dijuluki "Tim Phoenix" ini terdiri dari para spesialis terbaik di bidangnya, masing-masing membawa keahlian unik yang saling melengkapi. Kapten Jonathan "Joni" Hokimoto, pemimpin tim berusia 32 tahun, dengan cermat memeriksa perlengkapan terakhir sebelum penerjunan. Matanya yang tajam seperti elang menyapu dokumen misi untuk kesekian kalinya, memastikan tidak ada detail yang terlewat. "Koordinat terakhir transmisi berasal dari jantung Lembah Siluman," gumamnya sambil menandai titik di peta digital.
 
Di sudut ruangan, Lillian "Lili" Kurosawa, ahli teknologi berusia 27 tahun, jarinya menari lincah di atas keyboard holografik. "Sistem keamanan lokasi target menggunakan protokol baru," ujarnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar. "Butuh waktu tambahan untuk membobolnya." Bersandar di dekat pintu, Koko "Boom" Nakamura, ahli bahan peledak berbadan besar, dengan santai memeriksa rangkaian detonator miniatur. "Selama kita punya jalur masuk, sisanya biar aku yang urus," katanya sambil tersenyum percaya diri. Misi mereka sederhana namun berisiko tinggi: memulihkan kotak hitam dari pesawat mata-mata yang jatuh sebelum musuh menemukannya. Namun seperti biasa dalam operasi semacam ini, tidak ada yang benar-benar seperti kelihatannya.
 
Operasi Dimulai
Penerjunan malam yang sempurna. Tidak ada bulan, tidak ada bintang, hanya kegelapan yang menyelimuti saat tim menyentuh tanah. Dengan isyarat tangan, Joni memimpin tim menyusuri jalur yang telah ditentukan, menghindari pos-pos penjagaan dengan gerakan terlatih. Lili, dengan perangkat pelacaknya yang canggih, tiba-tiba mengangkat tangan. "Ada anomali," bisiknya. "Sinyal kotak hitam... bergerak." Mata Joni menyipit. "Itu tidak mungkin."
 
Pengkhianatan Tak Terduga
Saat mereka akhirnya mencapai lokasi penyimpanan, kebenaran yang mengejutkan terungkap. Kotak hitam itu memang ada di sana, tapi sudah terbuka dan kosong. "Kita datang terlalu lambat," desis Koko. Tiba-tiba, suara yang sangat familiar menggema di ruangan itu. "Sebenarnya, kalian tepat waktu." Bimo, operator drone tim yang selama ini mereka percaya, berdiri di ambang pintu dengan senapan terarah. Wajahnya yang biasanya ramah kini dingin dan tak beremosi. "Maaf, kawan-kawan. Perintah adalah perintah."
 

saving score / loading statistics ...