Bulan itu bucin. Tiap malam, dia nongol di langit cuma buat lihat Bumi dari kejauhan. Padahal udah tahu, Bumi-nya sibuk muter-muter sama Matahari. Gak pernah noleh balik. Kasihan, kan? Tapi bulan gak pernah kapok. Dia tetap muncul tiap malam, pakai cahaya pinjaman dari mantan pacarnya—Matahari. Iya, dia literally bersinar pake terang orang lain. Katanya sih, “Gak apa-apa yang penting kamu bahagia, walau aku cuma bayangan di malam harimu.” Kadang purnama, kadang sabit. Mood swing-nya parah, kayak kita pas lagi nunggu chat balasan yang gak kunjung centang biru. Kalau ditanya, "Lagi kenapa, Bulan?" jawabnya pasti: "Gak papa, cuma lagi pengen jadi setengah aja. Biar kamu sadar, aku gak selalu utuh tanpa kamu." Tapi bulan tetap setia. Gak pernah unfollow, gak pernah ngilang. Cuma muter di orbit friendzone selamanya.