Di sebuah pagi yang cerah, ketika sinar matahari perlahan-lahan menembus tirai jendela kamar, seorang pemuda bernama Ardi memutuskan untuk memulai kebiasaan baru: belajar mengetik cepat. Ia menyadari bahwa di era digital seperti sekarang, kemampuan mengetik bukan sekadar keahlian tambahan, melainkan kebutuhan utama. Setiap hari, ia harus mengirim email, menulis laporan, menyusun presentasi, bahkan membalas pesan singkat secara efisien. Pada awalnya, jari-jarinya terasa kaku. Huruf demi huruf diketik dengan hati-hati. Salah satu kesulitannya adalah membiasakan diri tidak melihat keyboard. Ia tahu bahwa jika ingin menjadi cepat dan efisien, ia harus belajar mengetik secara blind typing. Kesalahan demi kesalahan sering terjadi: huruf tertukar, tanda baca lupa, atau spasi ganda yang tidak disengaja. Namun, Ardi tidak menyerah. Setiap hari, ia menyisihkan waktu selama 30 menit untuk latihan. Kadang, ia mengetik ulang paragraf dari buku favoritnya. Di lain waktu, ia mengikuti kursus daring gratis yang menawarkan latihan mengetik dengan berbagai tingkat kesulitan. Semakin sering ia berlatih, semakin terasa jari-jarinya mengikuti irama pikirannya. Kecepatan mengetiknya pun mulai meningkat: dari yang awalnya hanya 20 kata per menit, kini sudah mencapai lebih dari 60 kata per menit dengan tingkat akurasi di atas 95%. Yang menarik, Ardi menyadari bahwa mengetik cepat bukan hanya soal kecepatan tangan, tapi juga konsentrasi pikiran. Ia harus fokus pada apa yang ingin ia sampaikan, mengatur alur kalimat, dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan jelas dan tepat sasaran. Dalam prosesnya, ia juga belajar memperbaiki ejaan dan tanda baca secara otomatis, seolah otaknya sudah terprogram untuk melakukannya. Kini, setelah berbulan-bulan berlatih, mengetik cepat menjadi bagian dari rutinitas Ardi. Ia tidak lagi menganggapnya sebagai beban, melainkan sebuah kebiasaan yang menyenangkan. Ia bahkan mulai membantu temannya yang ingin belajar mengetik, membagikan tips, dan membuat latihan sendiri seperti paragraf ini untuk dicoba. Jika kamu membaca sampai di sini, artinya kamu sudah berlatih cukup banyak. Jangan berhenti! Latihan secara konsisten akan membuat kemampuanmu terus meningkat. Ingat, bukan kecepatan yang utama, melainkan konsistensi dan ketekunan. Dengan waktu, usaha, dan kesabaran, kemampuan mengetik cepat bukanlah hal yang mustahil untuk dikuasai.