Text Practice Mode
SAMBA PARIA
created Yesterday, 16:35 by MikiTan
0
213 words
60 completed
0
Rating visible after 3 or more votes
saving score / loading statistics ...
00:00
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Bumi Mandar, yang memiliki sawah yang luas dengan padi yang menguning, hutan yang lebat, gunung-gunung dan bukit-bukit yang indah, serta laut yang kaya akan ikan.
Kerajaan ini juga terkenal kaya akan cengkih, sehingga menarik banyak pedagang dari luar negeri untuk datang dan membelinya. Mereka kemudian menjualnya kembali di negara asal mereka. Kedatangan para pedagang pembeli cengkih ini membuat Pelabuhan Bumi Mandar menjadi ramai. Kapal-kapal dari berbagai negeri asing, seperti Inggris, Belanda, Portugal, Spanyol, India, dan China hilir mudik di pelabuhan ini.
Kerajaan inilah yang menjadi asal-usul suku Mandar, yang merupakan suku terbesar kedua di tanah Sulawesi, setelah suku Bugis. Mayoritas suku Mandar menempati Provinsi Sulawesi Barat.
Kerajaan Bumi Mandar kala itu dipimpin oleh seorang raja yang kejam, pelit, dan serakah. Keberadaan cengkih yang banyak diminati pedagang asing dan sangat menguntungkan rakyat, membuat raja bumi mandar justru melarang rakyatnya untuk berdagang cengkih. Hanya raja dan kerabat-kerabatnya saja yang boleh berdagang cengkih dan menentukan harganya dipasaran.
Rakyat hanya di ijinkan untuk menanam cengkih dan tidak boleh menentukan harga jualnya. Keuntungan raja dan para kerabatnya dalam perdagangan cengkih pun makin meningkat pesat. Tentu saja, hal ini terjadi lantaran raja dan kerabatnya membeli cengkih dari rakyat dengan harga yang sangat rendah, lalu menjualnya dengan harga yang tinggi kepada pedagang asing.
Kerajaan ini juga terkenal kaya akan cengkih, sehingga menarik banyak pedagang dari luar negeri untuk datang dan membelinya. Mereka kemudian menjualnya kembali di negara asal mereka. Kedatangan para pedagang pembeli cengkih ini membuat Pelabuhan Bumi Mandar menjadi ramai. Kapal-kapal dari berbagai negeri asing, seperti Inggris, Belanda, Portugal, Spanyol, India, dan China hilir mudik di pelabuhan ini.
Kerajaan inilah yang menjadi asal-usul suku Mandar, yang merupakan suku terbesar kedua di tanah Sulawesi, setelah suku Bugis. Mayoritas suku Mandar menempati Provinsi Sulawesi Barat.
Kerajaan Bumi Mandar kala itu dipimpin oleh seorang raja yang kejam, pelit, dan serakah. Keberadaan cengkih yang banyak diminati pedagang asing dan sangat menguntungkan rakyat, membuat raja bumi mandar justru melarang rakyatnya untuk berdagang cengkih. Hanya raja dan kerabat-kerabatnya saja yang boleh berdagang cengkih dan menentukan harganya dipasaran.
Rakyat hanya di ijinkan untuk menanam cengkih dan tidak boleh menentukan harga jualnya. Keuntungan raja dan para kerabatnya dalam perdagangan cengkih pun makin meningkat pesat. Tentu saja, hal ini terjadi lantaran raja dan kerabatnya membeli cengkih dari rakyat dengan harga yang sangat rendah, lalu menjualnya dengan harga yang tinggi kepada pedagang asing.
