Text Practice Mode
ASAS ASAS HUKUM PERDATA DAN PIDANA
created Today, 10:49 by qiyas09
0
302 words
18 completed
0
Rating visible after 3 or more votes
saving score / loading statistics ...
00:00
Asas-asas hukum adalah pikiran-pikiran dasar yang menjadi landasan suatu sistem hukum dan mengatur bagaimana hukum itu dibuat, diterapkan, dan diselesaikan. Contoh asas hukum yang penting antara lain lex superior derogat legi inferiori (hukum yang lebih tinggi mengalahkan hukum yang lebih rendah), asas legalitas dalam hukum pidana (nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali), dan asas kebebasan berkontrak dalam hukum perdata. Ada juga asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik seperti kejelasan tujuan dan kedayagunaan.
Apa itu Asas Hukum?
Asas hukum merupakan ide-ide fundamental atau prinsip dasar yang mendasari dan membentuk sistem hukum.
Asas ini berfungsi sebagai panduan, tujuan, dan pembenaran dari hukum.
Contoh Asas-Asas Hukum
Berikut beberapa contoh asas hukum yang penting dalam berbagai bidang hukum:
Asas dalam Penyelesaian Konflik Peraturan
Lex superior derogat legi inferiori : Peraturan yang kedudukannya lebih tinggi akan mengesampingkan peraturan yang lebih rendah.
Lex specialis derogat legi generali : Peraturan yang bersifat khusus akan mengesampingkan peraturan yang umum jika terjadi pertentangan dalam kasus tertentu.
Lex posterior derogat legi priori : Peraturan yang dibuat terakhir berlaku mengesampingkan peraturan yang dibuat sebelumnya jika terjadi pertentangan.
Asas dalam Hukum Pidana
Asas Legalitas: (Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali): Suatu perbuatan tidak dapat dipidana kecuali berdasarkan ketentuan pidana yang telah ada sebelumnya.
Asas Teritorial: Hukum pidana berlaku berdasarkan wilayah suatu negara.
Asas Perlindungan (Nasional Pasif): Memberikan perlindungan kepada negara dan warga negaranya dari tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang asing di luar wilayah negara.
Asas dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Kejelasan Tujuan: Setiap peraturan harus memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai.
Dapat Dilaksanakan: Peraturan yang dibuat harus realistis dan bisa dilaksanakan.
Kedayagunaan dan Kehasilgunaan: Peraturan harus bermanfaat dan memberikan hasil yang diharapkan.
Asas dalam Hukum Perdata (Kontrak)
Asas Kebebasan Berkontrak: Para pihak memiliki kebebasan untuk membuat perjanjian sesuai keinginan mereka selama tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum.
Apa itu Asas Hukum?
Asas hukum merupakan ide-ide fundamental atau prinsip dasar yang mendasari dan membentuk sistem hukum.
Asas ini berfungsi sebagai panduan, tujuan, dan pembenaran dari hukum.
Contoh Asas-Asas Hukum
Berikut beberapa contoh asas hukum yang penting dalam berbagai bidang hukum:
Asas dalam Penyelesaian Konflik Peraturan
Lex superior derogat legi inferiori : Peraturan yang kedudukannya lebih tinggi akan mengesampingkan peraturan yang lebih rendah.
Lex specialis derogat legi generali : Peraturan yang bersifat khusus akan mengesampingkan peraturan yang umum jika terjadi pertentangan dalam kasus tertentu.
Lex posterior derogat legi priori : Peraturan yang dibuat terakhir berlaku mengesampingkan peraturan yang dibuat sebelumnya jika terjadi pertentangan.
Asas dalam Hukum Pidana
Asas Legalitas: (Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali): Suatu perbuatan tidak dapat dipidana kecuali berdasarkan ketentuan pidana yang telah ada sebelumnya.
Asas Teritorial: Hukum pidana berlaku berdasarkan wilayah suatu negara.
Asas Perlindungan (Nasional Pasif): Memberikan perlindungan kepada negara dan warga negaranya dari tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang asing di luar wilayah negara.
Asas dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Kejelasan Tujuan: Setiap peraturan harus memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai.
Dapat Dilaksanakan: Peraturan yang dibuat harus realistis dan bisa dilaksanakan.
Kedayagunaan dan Kehasilgunaan: Peraturan harus bermanfaat dan memberikan hasil yang diharapkan.
Asas dalam Hukum Perdata (Kontrak)
Asas Kebebasan Berkontrak: Para pihak memiliki kebebasan untuk membuat perjanjian sesuai keinginan mereka selama tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum.
