Text Practice Mode
Novel Endensor Tetralogi Laskar Pelangi : Mozaik 17 The Pathetic Four Paragraph 1
created Yesterday, 01:18 by Adimas Teguh Santoso
2
123 words
33 completed
5
Rating visible after 3 or more votes
saving score / loading statistics ...
00:00
Sejak dulu, aku senang mengamati kehidupan. Aku selalu
tertarik menjadi semacam life observer, sejak aku menemukan fakta
bahwa sebagian besar orang tak seperti bagaimana mereka
tampaknya, dan begitu banyak orang yang salah dipahami. Di sisi lain,
manusia gampang sekali menjatuhkan penilaian, judge minded. Aku
suka mempelajari motivasi orang, mengapa ia berperilaku begitu,
mengapa ia seperti ia adanya, bagaimana perspektifnya atas suatu
situasi, apa saja ekspektasinya. Ternyata apa yang ada di dalam
kepala manusia seukuran batok kelapa bisa lebih kompleks dari
konstelasi galaksi-galaksi dan Kawan, di situlah daya tarik terbesar
menjadi seorang life observer. Aku bergairah menemukan kelasku di
Sorbonne. Mahasiswa-mahasiswa dari beragam bangsa di dalamnya
membuat kelasku seperti laboratorium perilaku. Kelasku bukan
sekadar ruang untuk belajar science tapi juga university of life.
tertarik menjadi semacam life observer, sejak aku menemukan fakta
bahwa sebagian besar orang tak seperti bagaimana mereka
tampaknya, dan begitu banyak orang yang salah dipahami. Di sisi lain,
manusia gampang sekali menjatuhkan penilaian, judge minded. Aku
suka mempelajari motivasi orang, mengapa ia berperilaku begitu,
mengapa ia seperti ia adanya, bagaimana perspektifnya atas suatu
situasi, apa saja ekspektasinya. Ternyata apa yang ada di dalam
kepala manusia seukuran batok kelapa bisa lebih kompleks dari
konstelasi galaksi-galaksi dan Kawan, di situlah daya tarik terbesar
menjadi seorang life observer. Aku bergairah menemukan kelasku di
Sorbonne. Mahasiswa-mahasiswa dari beragam bangsa di dalamnya
membuat kelasku seperti laboratorium perilaku. Kelasku bukan
sekadar ruang untuk belajar science tapi juga university of life.
